Subtema : 2 ( Indahnya Keragaman budaya di negriku)
Pembelajaran : 3 & 4
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan
Tujuan Pembelajaran 3:
1. Setelah berdiskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan tentang bentuk, bahan pembuat, dan keunikan dari rumah adat daerah mereka dengan tepat.
2.Setelah mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia, siswa mampu menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat dengan tepat.
Tujuan pembelajaran 4:
1. Setelah mengamati beberapa gambar pakaian adat, siswa mampu menuliskan keunikan dari setiap pakaian adat yang diamatinya dengan tepat.
2. Setelah berdiskusi, siswa dapat menjelaskan tindakan untuk melestarikan pakaian adat di Indonesia dengan benar.
Assalamu'alaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahim
Good morning my lovely students??
How are you this morning?
Hopely you are always in good condition 😇😇
Semoga di pagi yang cerah ini kalian selalu siap menerima materi pelajaran yang akan ibu guru berikan yaa.
Dan sebelum kita memulai pelajaran. Sebaiknya ananda semua sudah melaksanakan solat dhuha dan tak lupa pula selalu murojaah surat surat pendek ya agar kalian dapat mengikuti mukammal di bulan Maret nanti👍👍
Baik anak soleh solehah kelas 4. Sebelumnya kita sudah mempelajari tema 7 subtema 2 yakni tentang Listrik dinamis dan listrik statis
Pada pertemuan kita hari ini. Kita akan memasuki pembelajaran 3 & 4 ya. Yakni tentang mengenal pakaian adat, rumah adat serta melestarikan pakaian adat masing-masing.
Yuk kita simak materi berikut ini
Pembelajaran 3:
Rumah Adat Suku Manggarai
Suku bangsa Manggarai tinggal di Kabupaten Manggarai, Flores Barat, Nusa
Tenggara Timur. Di wilayah Kabupaten Manggarai terdapat sebuah kampung
adat bernama Waerebo. Waerebo terletak di sebuah lembah di barat daya kota
Ruteng. Saat ini Waerebo menjadi tujuan wisata.
Di Waerebo terdapat tujuh rumah adat Manggarai, satu di antaranya rumah
adat Gendang yang biasa disebut Mbaru Niang. Rumah Gendang berbentuk kerucut dengan ketinggian mencapai 15 meter. Dinding rumah terbuat dari kayu dan bambu. Atapnya terbuat dari ijuk yang disebut wunut. Setiap bagian
rumah direkatkan dengan menggunakan rotan dan tanpa paku sama sekali.
Mbaru Niang terdiri atas lima lantai. Setiap lantai rumah Mbaru Niang memiliki
ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda sebagai berikut.
1. Tingkat pertama disebut lutur. Ruangan di tingkat ini digunakan sebagai tempat tinggal dan berkumpul dengan keluarga.
2. Tingkat kedua berupa loteng dan disebut lobo berfungsi untuk menyimpan bahan makanan dan barang-barang sehari-hari.
3. Tingkat ketiga disebut lentar. Tingkat ini digunakan untuk menyimpan benih-benih tanaman pangan, seperti benih jagung, padi, dan kacangkacangan.
4. Tingkat keempat disebut lempa rae disediakan untuk menyimpan bahan makanan apabila terjadi kekeringan.
5. Tingkat kelima disebut hekang kode untuk tempat sesajian persembahan kepada leluhur.
Keragaman Rumah Adat di Indonesia
Keragaman suku bangsa juga berpengaruh terhadap bentuk rumah adat.
Rumah adat umumnya dibangun menyesuaikan kondisi bentang alam wilayah setempat. Keragaman bentuk rumah adat mencerminkan kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai arsitek andal. Tidak hanya unik, bentuk
rumah adat mengandung makna dan simbol tertentu. Semua itu disesuaikan adat istiadat tiap-tiap daerah. Keragaman rumah adat di Indonesia sebagai berikut.
Pembelajaran 4
Ragam Pakaian Adat di Indonesia
Perbedaan kondisi geografis wilayah Indonesia mendorong berkembangnya pakaian adat. Bagi bangsa Indonesia, pakaian adat termasuk salah satu kekayaan budaya. Penduduk daerah biasanya mengenakan pakaian adat dalam peringatan peristiwa atau acara tertentu. Contohnya pakaian adat dikenakan saat acara pernikahan atau tradisi adat daerah setempat.
Di beberapa daerah, pakaian adat dikelompokkan sesuai kedudukan atau
status pemakainya dalam masyarakat. Contohnya pakaian raja, kepala suku,
atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat rakyat biasa.
Apa saja nama-nama pakaian adat di Indonesia? Berikut beberapa nama pakaian adat di Indonesia.
Baca lah teks berikut ini.
Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau
Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Begitu pula dengan daerah Minang di Sumatra Barat. Pakaian adat bagi wanita Minang sering disebut
Limpapeh Rumah Nan Gadang.
Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang ini terdiri atas beberapa bagian.
Setiap bagian memiliki keunikan masing-masing. Berikut ini adalah bagian-bagian dari Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang.
Bagian paling atas adalah penutup kepala berbentuk runcing (gonjong) menyerupai bentuk atap rumah Minangkabau. Penutup kepala ini disebut tingkuluak. Namun, para pengantin biasanya memakai hiasan yang disebut suntiang
Selanjutnya adalah baju adat yang disebut baju batabue. Baju ini penuh dengan hiasan benang emas yang melambangkan kekayaan alam
Minangkabau. Corak hiasan benang emas beragam. Pada pinggir baju ada batas yang diberi benang emas dan disebut minsie. Baju bagian bawah berupa kain atau sarung yang disebut lambak. Kain sarung dapat berupa kain tenun atau kain songket. Wanita Minang juga mengenakan selendang yang disebut
salempang
Sebagai pelengkap, pakaian adat ini juga dilengkapi dengan perhiasan.
Perhiasan yang dikenakan berupa gelang dan kalung. Gelang biasa disebut galang. Kalung biasa disebut dukuah.
Selamat mengerjakan. Dan jangan lupa selalu istiqomah menjalankan sholat 5 waktunya yaa😇😇
0 komentar:
Posting Komentar