Rabu, 03 September 2025

MAteri Ajar Rabu. 3 September 2025

| |

 

 


Identitas :

Hari/tanggal              : Rabu, 3 September 2025

Kelas / Fase                : 5 A /C

Mata pelajaran         : IPAS & Bahasa Indonesia 

Alokasi waktu           : 1×35 menit

pertemuan ke            : 1

Model pembelajaran : IPAS (PJBL) dan BAhasa Indonesia (PBL)

Media pembelajaran :LKPD, diorama ekosistem dan buku teks fiksi/non fiksi dan flashcard majas

🌠 Capaian Pembelajaran : Ipas
Peserta didik mampu memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari;

🌅Tujuan Pembelajaran : IPAS

1.2 Peserta didik dapat memahami hubungan antar komponen biotik dan abiotik  serta pengaruhnya terhadap ekosistem.

Materi IPAS : DIorama rantai makanan


🌠 Capaian Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai- nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.

🌅Tujuan Pembelajaran :

2.3Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai- nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual 

materi bahasa indonesia : MAJAS

 
Ringkasan Materi

Apersepsi:

Good morning my Student? 
How's life? Hopely you are very kind and happy . 

Before we study let's prat together start. 

Now let's study with miss ya

IPAS


Apa Itu Rantai Makanan?

Dilansir dari Kemendikbud, rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup.

Dalam rantai makanan, terdapat makhluk hidup dengan beragam peran, yakni produsen, konsumen, dan pengurai.

Dalam konsep rantai makanan, proses terjadinya makan dan dimakan ini berada dalam suatu urutan tertentu.

Setiap tingkat dari rantai makanan memiliki sebuah ekosistem yang dikenal dengan sebutan tingkat trofik.

Rantai makanan sendiri merupakan bagian dari jaring-jaring makanan. Meski terlihat sama, namun keduanya berbeda.

Urutan rantai makanan secara runtut atau berurutan ini bisa dimulai dari produsen primer, konsumen, dan juga pengurai.

Sementara itu, jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling terhubung dalam suatu ekosistem.

Komponen Rantai Makanan

Proses makan dan dimakan dalam rantai makanan ini berlangsung secara terus menerus dengan komponennya masing-masing.

Ada tiga komponen dalam rantai makanan: produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer. Berikut penjelasannya:

1. Produsen

Produsen adalah organisme yang memiliki kemampuan membuat makanannya sendiri, contohnya tumbuhan hijau.

Tumbuhan hijau ini memproduksi makanan dengan bantuan air dan sinar Matahari. Ia akan melakukan proses fotosintesis.

Jumlah produsen di ekosistem tidak bergantung pada ketersediaan makanan, tetapi lebih pada keseimbangan alam.

Tidak memakan, produsen justru menjadi makanan bagi organisme yang lain. Misalnya, sapi memakan rumput.

2. Konsumen

Konsumen adalah makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena tidak bisa membuat makananya sendiri.

Oleh karena itu, keberlangsungan hidup konsumen ini sangat bergantung pada organisme lainnya, teman-temanKonsumen dibagi menjadi tiga tingkatan. Mulai dari konsumen primer, konsumen sekunder, dan konsumen tersier.

3. Pengurai/dekomposer

Tahukah teman-teman? Pengurai merupakan organisme terakhir yang mampu mengubah zat organik menjadi anorganik.

Tugas pengurai adalah untuk membusukkan tumbuhan dan hewan yang sudah mati. Bisa jadi pupuk dan kembali ke lingkungan.

Nutrisi yang tersisa dari organisme ini bisa menyuburkan lingkungan dan memenuhi kebutuhan produsen. Contohnya: jamur.

Contoh Rantai Makanan

Setelah memahami pengertian dan komponen dalam rantai makanan, berikut ini Bobo punya beberapa contoh rantai makanan:

- Rumput > belalang > katak > ular > burung elang

- Padi > keong > katak > ular > pengurai

- Matahari > alga > siput > kepiting > gurita > pengurai

- Rumput > marmut > beruang > pengurai

- Tanaman > rusa > harimau > pengurai.

Tugas :

Buatlah projek diorama ekosistem lautan, ekosistem sawah, ekosistem sawah, ekosistem gurun dan ekosistem sungai.


setelah selesai diorama kelompokmu dapat mempresentasikan rantai makanan yang terjadi pada ekosistem yang kelompokmu buat.

BAHASA INDONESIA

Majas sendiri merupakan gaya bahasa dengan makna kiasan yang sengaja dipilih penulis untuk menyampaikan pesan.

Selain itu, majas juga membuat karya sastra semakin hidup serta untuk menarik dan tidak membosankan saat dibaca.

Kita bisa menemukan kalimat majas di berbagai karya sastra. Mulai dari cerita pendek, novel, drama, hingga puisi.

Pada buku halaman 32, kita akan mengenal macam-macam majas yang sering digunakan dalam karya sastra. 

Ada tiga jenis majas yang kerap digunakan penulis. Mulai dari majas metafora, majas personifikasi, hingga hiperbola. 

1. Metafora

Majas metafora merupakan jenis majas perbandingan yang cukup banyak digunakan dalam pembuatan karya sastra. 

Majas metafora adalah majas yang menggunakan kata yang mewakili simbol dari makna sebenarnya, teman-teman.

Penggunaan majas ini adalah dengan menyatakan sesuatu yang serupa atau mirip dengan hal lain yang sebenarnya tidak sama.

Ini artinya, penggunaan majas ini ditandai dengan penggunaan kata-kata yang bersifat membandingkan.

Contoh majas metafora, antara lain:

- Rumah itu habis dilalap si jago merah (api).

- Anak itu dikenal sebagai kutu buku (hobi baca buku).

- Ibuku dulu adalah bunga desa (gadis paling cantik).

- Dia bawa buah tangan (oleh-oleh) dari Jakarta.

- Ibu murung karena buah hati (anak) belum pulang.

2. Personifikasi

Majas ini termasuk ke dalam majas perbandingan karena menggunakan kata kiasan untuk membandingkan kalimat.

Majas personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat makhluk hidup pada benda yang tidak bernyawa. 

Majas ini sering menyamakan benda dengan manusia yang mempunyai perasaan, sifat, kemampuan, dan lain sebagainya.

Tujuannya adalah untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga karya sastra tidak membosankan, menarik, dan lebih hidup.

Contoh majas personifikasi, antara lain:- Setiap makan, sendok dan garpu selalu berkelahi.

Angin berkejar-kejaran dari barat ke timur.- Pasir itu berbisik di tengah sejuknya udara pagi.

Alam menangis melihat perilaku manusia.

3. Hiperbola

Majas hiperbola adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang digunakan untuk melebih-lebihkan suatu hal. 

Bahkan, terkadang penggambaran yang digunakan itu sering terasa kurang masuk akal atau susah dipahami lebih jauh.

Tujuan penggunaan majas hiperbola adalah untuk memperhebat, menekan, dan memberikan kesan yang berlebihan.

Contoh majas hiperbola, antara lain:

- Barangmu butuh waktu ribuan tahun untuk tiba.

- Makanan ini lebih panas dari lava pijar.

- Tangannya sekuat besi karena selalu dilatih tiap hari.

- Ir. Soekarno berpidato dengan berapi-api.

- Kakak memeras keringat setelah ikut lomba marathon.


Contoh Majas Lainnya:

  1. Metafora (Perbandingan tidak langsung)
    • Contoh: “Dia adalah singa di lapangan,” menggambarkan seseorang yang sangat berani atau agresif.
  2. Simile (Perbandingan langsung)
    • Contoh: “Dia secerah matahari,” menggambarkan seseorang yang sangat ceria atau bersemangat.
  3. Personifikasi (Memberikan sifat manusia kepada benda atau konsep)
    • Contoh: “Angin berbisik lembut di telingaku,” menggambarkan angin seolah-olah bisa berbicara.
  4. Hiperbola (Penggunaan berlebihan untuk menekankan)
    • Contoh: “Saya sudah mengatakan ini sejuta kali,” untuk menekankan bahwa sesuatu telah diulang-ulang.
  5. Litotes (Penyataan yang menggunakan negasi untuk menyiratkan kebalikannya)
    • Contoh: “Bukan ide yang buruk,” yang sebenarnya berarti ide itu cukup baik.
  6. Ironi (Menggunakan kata-kata yang sebenarnya berkebalikan dengan maksud sebenarnya)
    • Contoh: “Alangkah ‘indahnya’ macet di pagi hari,” yang sebenarnya menyatakan frustrasi terhadap kemacetan.
  7. Alegori (Cerita atau gambaran yang memiliki makna simbolis)
    • Contoh: “Fabel tentang kura-kura dan kelinci,” yang mengajarkan tentang pentingnya konsistensi dan kerja keras.
  8. Paradoks (Pernyataan yang tampaknya kontradiktif tapi memiliki makna mendalam)
    • Contoh: “Semakin banyak Anda tahu, semakin Anda menyadari bahwa Anda tidak tahu banyak.”
  9. Eufemisme (Menggunakan kata-kata yang lebih halus untuk menggantikan yang kasar atau tidak menyenangkan)
    • Contoh: “Beliau telah berpulang,” sebagai pengganti kata “meninggal.”
  10. Analogi (Perbandingan antara dua hal yang berbeda untuk menjelaskan atau mengklarifikasi)
    • Contoh: “Proses membangun argumen seperti membangun rumah; Anda perlu dasar yang kuat.”

Majas-majas ini sering digunakan dalam sastra, pidato, dan bahasa sehari-hari untuk menambah keindahan, kedalaman, atau penekanan dalam berkomunikasi.


latihan soal

1.Gaya bahasa yang berfungsi untuk menguatkan kesan dalam suatu kalimat yang bernuansa imajinatif, merupakan pengertian dari ?

a. Puisi
b. Pantun
c. Dongeng
d. Majas

2. Majas yang memberikan penjelasan secara berlebihan guna menarik perhatian pembaca adalah ?

a. Majas Personifikasi
b. Majas Hiperbola
c. Majas Antiklimaks
d. Majas Epifora

3. Majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang berlawanan atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya adalah ?

a. Majas Perbandingan
b. Majas Sindiran
c. Majas Pertentangan
d. Majas Retoris

4. Kalimat berikut ini yang menggunakan majas ironi adalah ?

a.Suaranya menggelegar hingga memecah angkasa
b. Jangankan sebulan, sejam pun dia tidak mau datang
c. Kamu rajin sekali, sudah tiga hari kamu tidak masuk sekolah
d. Dewi malam sudah keluar dari balik awan

5.Kalimat berikut ini menggunakan majas hiperbola, kecuali ?

a. Suaranya menggelegar memekakkan telinga
b. Hatinya panas terbakar api cemburu
c. Nisa mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang melimpah
d. Hampir saja jantungnya copot akibat perbuatanku

kesimpulan 

alhamdulalah pada projek pembuatan diorama rantai makanan ananda semuanya sangat antusias dalam proses pembelajaran berlangsung, melalui media pembelajaran yang unik dan seru. dan untuk bahasa indonesia masih memerlukan banyak latihan soal pada amteri majas.

penutup 

demikian pembelajaran hari ini smeoga bermanfaaat. wassalamualaikum wr wb

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Materi Ajar jumat 12 September 2025

 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©