Identitas :
Hari/tanggal : Selasa 9 September 2025
Kelas / Fase : 5 A /C
Mata pelajaran : peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Alokasi waktu : 1×35 menit
pertemuan ke : 1
Model pembelajaran : ceramah dan tanya jawab .
Media pembelajaran : pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Ronhsd
🌅Tujuan Pembelajaran :
Makna dan Sejarah Singkat Maulid Nabi
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan kelahiran Rasulullah yang jatuh setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar momentum seremonial, tetapi sarana menghidupkan teladan Rasulullah dan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Secara makna, Maulid Nabi menjadi waktu untuk mengenang kelahiran, meneladani akhlak, dan meneguhkan iman. Umat Islam menggunakan momen ini untuk meningkatkan kecintaan terhadap Rasulullah melalui pengajian, doa bersama, sedekah, pembacaan salawat, dan kegiatan sosial.
Selain itu, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kepedulian terhadap sesama, sehingga menjadi kesempatan spiritual yang bermakna bagi masyarakat luas.
Sejarah Maulid Nabi
Tradisi perayaan Maulid Nabi mulai berkembang beberapa abad setelah Rasulullah wafat. Pada abad ke-4 Hijriah di Mesir, perayaan ini mulai dikenal luas, khususnya di era Dinasti Fatimiyyun.
Bentuk awal perayaan pada masa itu berupa pembacaan syair pujian atau qasidah, doa bersama, dan majelis dzikir, sebagai wujud kecintaan umat Islam kepada Rasulullah SAW. Seiring waktu, tradisi perayaan Maulid menyebar ke berbagai wilayah dunia Islam, termasuk Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia.
Setiap komunitas menyesuaikan bentuk perayaan dengan budaya lokal masing-masing, namun tetap menekankan tujuan utama: mengenang kelahiran Nabi Muhammad dan meneladani akhlaknya. Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi diperkenalkan oleh Wali Songo, para penyebar Islam di Pulau Jawa.
Mereka memadukan dakwah Islam dengan tradisi lokal agar masyarakat lebih mudah memahami dan menerima ajaran Islam. Hingga saat ini, bentuk perayaan di Indonesia masih mencakup pengajian, pembacaan salawat, ceramah agama, serta kegiatan sosial, yang dijalankan rutin dan menjadi bagian penting dari tradisi.
Maulid Nabi 2025 menjadi momentum spiritual dan sosial bagi umat Islam. Selain mengenang kelahiran Rasulullah SAW, perayaan ini juga menjadi waktu untuk meneladani akhlak mulia, memperkuat ukhuwah, dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan jatuhnya Maulid Nabi di tahun 1447 Hijriah, umat Islam dapat mengingat perjalanan waktu Hijriah yang terus bergerak lebih cepat dibanding kalender Masehi, sekaligus menyadari pentingnya nilai-nilai moral dan spiritual yang ditinggalkan Rasulullah.
Kesimpulan
Alhamdulillah itu tadi sejarah maulid nabi Muhammad SAW.
Semoga kita semua meneladani Rasulullah Saw
Penutup
Demikian pembelajaran hari ini. Semoga dapat menjadi sumber ilmu. Wassalamu'alaikum wr wb
0 komentar:
Posting Komentar