Sebelumnya kamu sudah mengenal 4 jenis norma-norma yang diterapkan dalam keseharian.
Kali ini kamu akan diajak belajar bersama tentang komik pancasila yang berjudul "Penerapan Norma", nih.
Yuk, simak bersama kisah dan pesan dari komik Pancasila di hlm. 47-54 di bawah ini!

Komik Pancasila: Penerapan Norma
Murid kelas 5 digambarkan berangkat sekolah bersama.
Salah satunya menanyakan tentang tugas pendidikan Pancasila yang diberikan oleh Pak Guru.
Tugasnya adalah menceritakan aktivitas di rumah, dan mereka semua sudah mengerjakan tugas itu.
Di rumah ada yang membantu ibu mencuci piring hingga merapikan kamar tidur.
Di tengah perjalanan ke sekolah, mereka bertemu barisan semut yang sedang melintas.
Dari semut yang berbaris rapi, mereka melihat bahwa hewan saja mengenal kerja sama.Hal itu patut dicontoh supaya manusia senantiasa saling tolong menolong dan bekerja sama untuk tujuan yang baik.
Jangan sampai kita yang manusia kalah dari semut-semut yang teratur dan rapi, Kids.
Anak-anak itu menyadari kalau semut yang bukan manusia saja bisa hidup dengan teratur dan rapi.
Pertanyaan yang muncul dalam benak mereka lalu mereka tanyakan pada pak Guru yang mereka temui di depan kelas.
Sebelum masuk, mereka berbaris rapi dan antre untuk bisa masuk ke dalam kelas.
Nah, ketika sudah masuk kelas mereka bertanya kepada pak Guru tentang perilaku kawanan semut yang mereka temukan.
Pak Guru bilang meski enggak punya akal semut nyatanya punya naluri.
Sehingga keteraturan yang terlihat dari perilaku sehari-hari semut sebenarnya bagian dari cara mereka bertahan hidup.
Mereka bekerja sama saling bantu membantu untuk mengumpulkan makanan untuk kawanannya.
Hal ini bisa dipraktekan pada kehidupan di rumah bahwa sebagai bagian dari anggota keluarga, anak-anak punya kewajiban terlibat dalam mengurus rumah.
Dengan begitu tugas yang banyak atau berat sekalipun akan terasa ringan dan cepat selesai.
MATEMATIKA
Cara Menentukan KPK dan FPB Menggunakan Faktorisasi Prima
1. Diuraikan Faktor Primanya
2. Memilih Faktor Pangkat Terbesar
3. Memperhatikan Perkalian Faktor Sekutu
Contoh Soal FPB dan KPK
- Carilah KPK dan FPB dari 12 dan 18!
- 12:2=6
- 6:2= 3 sehingga yang dicatat adalah bilangan pembaginya saja 12= 2x2x3= 2x3
- 18:2=9
- 9:3=3 sehingga 18= 2x3x3= 2x3
- Jadi:
- KPK 12 dan 18 = 2x 3=4x9=45 (diambil pangkat tertinggi)
- FPB 12 dan 18= 2x3= 6 (diambil pangkat terendah)
Pada Pembelajaran Unit 2 ini siswa diajak untuk menggambar diatas kertas atau media lain yang menunjukkan prinsip ritme seni rupa di dalamnya, siswa dibebaskan untuk rekreasi menggambar apa saja yang disukai.
Dalam prosespembelajaran guru dapat memilih pendekatan model pembelajaran Visual, Auditoridan Kinestetik (VAK) atau model lain yang di pandang cocok untuk mengeksplorasiunsur seni rupa dan hubungannya dengan dengan cara mengamati objekdi lingkungan sekitar sekolah. Untuk mengukur kompetensi dilakukan melaluipenilaian tes perbuatan bentuk portofolio dan pengamatan dan hasil menggambarsiswa kedalam kertas (Jurnal Visual/Sketsa) yang telah dikumpulkan / didokumentasikan.
A. Pengertian Prinsip Ritme
Sebuah karya seni yang dihasilkan seorang seniman, desainer atau perancang, pasti terdiri dari unsur-unsur seni rupa yang bersatu menjadi kesatuan utuh sehingga dapat dinikmati secara visual. Salah satu dariprinsip-prinsip tersebut adalah ritme, siswa dapat menentukan prinsip ritme dalam seni rupa dengan memperhatikan susunan yang terdapat dalam sebuah karya seni, dari sinilah sebuah karya seni biasa bernilai estetika tinggi dan sangat indah.
Menurut Rathus (2008:239), ritme dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam ritme, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.
B. Menggambar Prinsip Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman. Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif.
Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk menerapakan prinsip seni rupa dan dapat menciptakan gambar yang menunjukkan prinsip ritme dalam sebuah karya gambar dengan media kertas, ritme dapat diciptakan dengan pola repetisi dan dapat dibentuk dari pengulangan satu atau lebih unsur secara terus menerus baik teratur atau tidak teratur sehingga membentuk kesan keindahan tersendiri.
Alat dan bahan:
Pensil/Pensil warna/Krayon/Spidol/alat mewarnai yang lain.
Alternatif : Arang/Kapur/tumbuhan yang mengandung warna dan lain-lain
Kertas A4/buku gambar (ketebalan dibebaskan).
Alternatif : Kardus/papan kayu/media yang tersedia.
Siswa dipersilahkan memilih dan mencoba alat bahan yang erbeda.
Siswa dipersilahkan menggunakan alat yang tersedia di daerah sekitar.
Berikut ini salah satu contoh menggambar dengan prinsip ritme
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama (monotun).
BAHASA INDONESIA
Pengertian
Perbedaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dapat dilihat dengan jelas pada pengertiannya, teman-teman.
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara kepada orang lain tanpa merubah apa pun.
Jadi, kalimat yang diungkapkan tersebut disampaikan sama persis tanpa penambahan atau pengurangan kata sedikit pun.
Kalimat langsung ini digunakan untuk menyampaikan berbagai kejadian atau permasalahan dengan bahasa langsung.
Biasanya, intonasi atau nada yang digunakan juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber informasinya.
Pada penulisan kalimat langsung, biasanya disertai dengan tanda kutip. Bisa berupa kalimat tanya, berita, atau perintah.
2. Kalimat Tidak Langsung
Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah kalimat yang mengutarakan kembali isi perkataan pembicara dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tidak langsung juga bisa diartikan sebagai ubahan dari kalimat langsung yang tidak langsung diucapkan.
Dengan begitu, jenis kalimat ini hanya akan menyampaikan isi atau maksud atas perkataan orang ketiga atau pembicara.
Tak hanya itu, penulisan pada kalimat langsung pun tidak menggunakan tanda petik dua dan bisa diubah tata kalimatnya.
Karakteristik Pada Kalimat
Selain pengertiannya, baik kalimat langsung maupun kalimat tidak langsung memiliki ciri dan karakteristiknya masing-masing.
1. Kalimat Langsung
-Menggunakan tanda petik "....."
- Pada bagian yang dikutip, intonasi disesuaikan isi kalimat.
- Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip adalah tetap.
- Kalimat yang diberi tanda petik bisa tanya, perintah, atau perintah.
- Kalimat petikan dan pengiring dipisah menggunakan tanda koma.
2. Kalimat Tidak Langsung
- Tidak menggunakan tanda petik "....."
- Intonasi kalimat datar dan di akhir kalimat menurun.
- Kata ganti orang di bagian kalimat yang dikutip mengalami perubahan.
Sebelumnya, kita sudah diajak untuk membaca cerita pendek berjudul 'Kelinci Kecil dan Burung Pipit' di halaman 28.
Saat membaca teks itu, maka kita akan menemukan dua jenis kalimat yang berbeda. Yap, ada kalimat langsung dan tidak langsung.
Hal ini terlihat karena ada kalimat yang dituliskan dengan tanda baca berupa tanda petik "....." dan ada juga yang tidak.
Tidak hanya pada teks cerita pendek itu, hal serupa juga bisa ditemukan di sebuah cerita dari buku maupun majalah.
Hmm, memangnya apa saja perbedaan dari kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung, Bo? Cari tahu bersama, yuk!
Pengertian
Perbedaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dapat dilihat dengan jelas pada pengertiannya, teman-teman.
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara kepada orang lain tanpa merubah apa pun.
Jadi, kalimat yang diungkapkan tersebut disampaikan sama persis tanpa penambahan atau pengurangan kata sedikit pun.
Kalimat langsung ini digunakan untuk menyampaikan berbagai kejadian atau permasalahan dengan bahasa langsung.
Biasanya, intonasi atau nada yang digunakan juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber informasinya.
Pada penulisan kalimat langsung, biasanya disertai dengan tanda kutip. Bisa berupa kalimat tanya, berita, atau perintah.
2. Kalimat Tidak Langsung
Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah kalimat yang mengutarakan kembali isi perkataan pembicara dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tidak langsung juga bisa diartikan sebagai ubahan dari kalimat langsung yang tidak langsung diucapkan.
Dengan begitu, jenis kalimat ini hanya akan menyampaikan isi atau maksud atas perkataan orang ketiga atau pembicara.
Tak hanya itu, penulisan pada kalimat langsung pun tidak menggunakan tanda petik dua dan bisa diubah tata kalimatnya.
Karakteristik Pada Kalimat
Selain pengertiannya, baik kalimat langsung maupun kalimat tidak langsung memiliki ciri dan karakteristiknya masing-masing.
1. Kalimat Langsung
- Menggunakan tanda petik "....."
- Pada bagian yang dikutip, intonasi disesuaikan isi kalimat.
- Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip adalah tetap.
- Kalimat yang diberi tanda petik bisa tanya, perintah, atau perintah.
- Kalimat petikan dan pengiring dipisah menggunakan tanda koma.
2. Kalimat Tidak Langsung
- Tidak menggunakan tanda petik "....."
- Intonasi kalimat datar dan di akhir kalimat menurun.
- Kata ganti orang di bagian kalimat yang dikutip mengalami perubahan.
- Kalimatnya hanya berbentuk berita.
- Ada kata tugas seperti, untuk, supaya, bahwa, dan sebab.
Contoh Kalimat
Untuk semakin memahami perbedaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, berikut ini Bobo berikan contohnya:
1. Kalimat Langsung
- Ibu berkata, "Cepat bangun agar tak terlambat sekolah!"
- "Aku tidak akan terlambat lagi besok," ujar Andi, temanku.
2. Kalimat Tidak Langsung
- Bapak berpesan agar tidak pulang larut malam.
- Setelah melihat gambar itu, Ayu memuji kalau gambar itu sangat bagus.
Nah, itulah penjelasan terkait perbedaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
0 komentar:
Posting Komentar