Welco De to SD AL-AZHAR 3 Bandar Lampung
Kelas : 4A
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif dan teks narasi.
4.1. Peserta didik dapat memahami kata-kata baru dari teks yang dibaca dan didengar serta dapat menggunakannya dalam percakapan lisan dan tulisan yang dibuatnya.
tujuan pembelajaran:
4.4 peserta didik dapat mengidentifikasi garis tegak lurus
Pengertian Teks Diskusi
Sebelum mengetahui pengertian teks diskusi kamu harus tahu dulu pengertian diskusi. Kira-kira, apa itu diskusi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Berdasarkan Oxford Dictionary diskusi adalah tindakan atau proses berbicara tentang sesuatu untuk mencapai keputusan atau untuk bertukar ide.
Jadi, dapat disimpulkan diskusi adalah bentuk interaksi antara dua orang atau lebih untuk membahas atau mencari solusi sebuah masalah.
Teks diskusi adalah salah satu karya tulis yang bertujuan untuk menyajikan sudut pandang yang berbeda mengenai topik tertentu dan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan sisi berbeda dari suatu masalah.
Teks diskusi terdiri dari berbagai macam bentuk. Dalam bentuk tulisan diskusi bisa berupa tulisan esai, naskah debat, bahkan teks untuk forum tertentu. Teks diskusi banyak digunakan di dunia pendidikan sebagai cara agar siswa dapat berpikir kritis tentang suatu topik.
Ciri-Ciri Teks Diskusi
Teks diskusi memiliki 3 ciri, yaitu:
Strukturnya terdiri atas isu, argumen mendukung (pro), argumen menentang (kontra), dan simpulan.
- Memuat informasi yang bersifat informatif-argumentatif, yaitu informasi yang didasari atas pendapat sebagai bahan pembuktian kebenaran, kelengkapan,dan penyusunan.
Ciri kebahasaan teks diskusi menggunakan kata hubung (konjungsi) pertentangan, misal: tetapi, sedangkan, melainkan, dan sebagainya.
Struktur Teks Diskusi
Struktur teks diskusi terdiri atas isu, argumen menentang dan argumen pendukung, serta simpulan/rekomendasi. Pastikan kamu menyertakan ketiga struktur ini saat membuat teks diskusi.
Struktur teks diskusi terdiri atas isu, argumen menentang dan argumen pendukung, serta simpulan/rekomendasi. Pastikan kamu menyertakan ketiga struktur ini saat membuat teks diskusi.
1. Isu
Berisi permasalahan atau isu pokok pembahasan. Diskusi diawali dengan penggambaran atau penjabaran singkat mengenai topik yang akan dibahas. Penggambaran tersebut dapat berupa beberapa sudut pandang yang menjadi perdebatan secara sekilas.
Berisi permasalahan atau isu pokok pembahasan. Diskusi diawali dengan penggambaran atau penjabaran singkat mengenai topik yang akan dibahas. Penggambaran tersebut dapat berupa beberapa sudut pandang yang menjadi perdebatan secara sekilas.
2. Argumen
Argumen adalah bagian penyampaian pendapat berupa pro (mendukung) dan kontra (menolak). Argumen berisi sanggahan atau pernyataan yang menguatkan salah satu posisi.
Bagian argumen dalam teks diskusi berbeda dengan argumen dalam teks eksposisi dan teks tanggapan. Argumen pada teks diskusi berupa dukungan dan pertentangan terhadap sebuah isu. Sementara argumentasi dalam teks eksposisi dan teks tanggapan berisi pendapat yang memperkuat salah satu pernyataan.
Argumen adalah bagian penyampaian pendapat berupa pro (mendukung) dan kontra (menolak). Argumen berisi sanggahan atau pernyataan yang menguatkan salah satu posisi.
Bagian argumen dalam teks diskusi berbeda dengan argumen dalam teks eksposisi dan teks tanggapan. Argumen pada teks diskusi berupa dukungan dan pertentangan terhadap sebuah isu. Sementara argumentasi dalam teks eksposisi dan teks tanggapan berisi pendapat yang memperkuat salah satu pernyataan.
3. Kesimpulan
Akhir dari teks diskusi berisi kesimpulan dan saran yang dituangkan dalam bentuk rekomendasi atau penyelesaian masalah.
Akhir dari teks diskusi berisi kesimpulan dan saran yang dituangkan dalam bentuk rekomendasi atau penyelesaian masalah.
Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi
Dalam membuat teks diskusi, kamu harus menaati aturan atau kaidah kebahasaan yang berlaku, diantaranya:
Dalam membuat teks diskusi, kamu harus menaati aturan atau kaidah kebahasaan yang berlaku, diantaranya:
1. Menggunakan Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau perlawanan seperti sedangkan, tetapi, melainkan, dan sebagainya.
Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan yang dalam penulisannya didahului tanda baca koma.
….,sedangkan…..
Contoh: Fathan akan belajar Kimia, sedangkan Brian akan belajar Fisika.
….,tetapi….
Contoh: Rival berkeinginan pergi ke Papua, tetapi tidak memiliki waktu luang.
…..,melainkan….
Contoh: Dia bukan seorang guru, melainkan seorang dosen.
Konjungsi pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau perlawanan seperti sedangkan, tetapi, melainkan, dan sebagainya.
Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan yang dalam penulisannya didahului tanda baca koma.
….,sedangkan…..
Contoh: Fathan akan belajar Kimia, sedangkan Brian akan belajar Fisika.
….,tetapi….
Contoh: Rival berkeinginan pergi ke Papua, tetapi tidak memiliki waktu luang.
…..,melainkan….
Contoh: Dia bukan seorang guru, melainkan seorang dosen.
2. Menggunakan Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan seperti daripada.
Hanya terdiri atas konjungsi … lebih …, daripada…. Konjungsi ini hanya digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda.
Contoh: Nia lebih menyukai teh daripada kopi.
Konjungsi perbandingan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan seperti daripada.
Hanya terdiri atas konjungsi … lebih …, daripada…. Konjungsi ini hanya digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda.
Contoh: Nia lebih menyukai teh daripada kopi.
3. Menggunakan Kata Modalitas
Kata modalitas merupakan suatu uraian/pembahasan dalam bentuk kalimat yang menunjukkan pernyataan/keinginan/sikap/perasaan si pembicara mengenai keadaan atau perbuatan terhadap lawan bicaranya.
Kata modalitas dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
- Modalitas intensional: Modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan, atau ajakan, seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo, dan silakan.
- Modalitas epistemik: Modalitas yang menyatakan kemungkinan, kepastian, dan keharusan, seperti mungkin, bisa jadi, pasti, belum pasti dan harus.
- Modalitas deontik: Modalitas yang menyatakan keizinan atau keperkenanan, seperti izin dan perkenan.
- Modalitas dinamik: Modalitas yang menyatakan kemampuan, seperti dapat, bisa, dan mampu.
- Modalitas aletis: Modalitas yang bersangkutan dengan keperluan, seperti harus.
Kata modalitas merupakan suatu uraian/pembahasan dalam bentuk kalimat yang menunjukkan pernyataan/keinginan/sikap/perasaan si pembicara mengenai keadaan atau perbuatan terhadap lawan bicaranya.
Kata modalitas dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
- Modalitas intensional: Modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan, atau ajakan, seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo, dan silakan.
- Modalitas epistemik: Modalitas yang menyatakan kemungkinan, kepastian, dan keharusan, seperti mungkin, bisa jadi, pasti, belum pasti dan harus.
- Modalitas deontik: Modalitas yang menyatakan keizinan atau keperkenanan, seperti izin dan perkenan.
- Modalitas dinamik: Modalitas yang menyatakan kemampuan, seperti dapat, bisa, dan mampu.
- Modalitas aletis: Modalitas yang bersangkutan dengan keperluan, seperti harus.
4. Menggunakan Kohesi Leksikal dan Gramatikal
Kohesi adalah keterkaitan antar unsur dalam sebuah kalimat. Teks diskusi hendaknya ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik agar memudahkan audiens untuk memahaminya. Baik tema, judul, hingga gagasan utama harus saling terkait dan tidak boleh melenceng dari masalah yang sedang dibahas.
Kohesi adalah keterkaitan antar unsur dalam sebuah kalimat. Teks diskusi hendaknya ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik agar memudahkan audiens untuk memahaminya. Baik tema, judul, hingga gagasan utama harus saling terkait dan tidak boleh melenceng dari masalah yang sedang dibahas.
Cara Menyusun Teks Diskusi
Bagaimana cara menyusun suatu teks diskusi? Ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
- Menentukan topik teks diskusi yang akan dibahas
- Mendata argumen yang ingin diutarakan
- Mengumpulkan informasi atau data yang mendukung di dalam diskusi
- Membuat kerangka berpikir
- Mengembangkan kerangka menjadi suatu teks yang utuh
- Melakukan penyuntingan atau merevisi teks diskusi apabila dibutuhkan
Bagaimana cara menyusun suatu teks diskusi? Ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
- Menentukan topik teks diskusi yang akan dibahas
- Mendata argumen yang ingin diutarakan
- Mengumpulkan informasi atau data yang mendukung di dalam diskusi
- Membuat kerangka berpikir
- Mengembangkan kerangka menjadi suatu teks yang utuh
- Melakukan penyuntingan atau merevisi teks diskusi apabila dibutuhkan
Contoh Teks Diskusi dan Strukturnya
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah
Isu
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah atau PLTSa adalah pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan serta teruji. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Melihat sampah yang terus menumpuk, pemerintah berupaya untuk mengubah sampah menjadi sumber energi melalui pembangunan PLTSa. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan peran listrik nasional berbasis energi terbarukan.
Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kesepakatan dalam Konferensi Paris (COP21) pada akhir 2015 silam di mana negara-negara anggota sepakat untuk mengurangi emisi karbon.
Argumen
Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Pengurangan volume sampah, emisi karbon, hingga pemanfaatan energi terbarukan dari proses pengolahan sampah belum cukup. Pembangunan PLTSa ini menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Masyarakat menilai, adanya PLTSa ini mengancam lingkungan dan nyawa manusia. Pasalnya, PLTSa menggunakan incinerator yang berpotensi memperparah polusi udara dan menghasilkan zat beracun berupa dioxin. Dalam keadaan terburuk, dioxin dapat membahayakan sistem saraf hingga menyebabkan kanker.
Kontra lainnya adalah tidak siapnya lahan, tidak ada rencana induk persampahan, prosedur kebijakan dan mekanisme lelang yang tidak transparan, biaya pembangunan dan beban tipping fee tinggi, hingga pengalaman buruk yang pernah terjadi di negara lain.
Kesimpulan
Dengan begitu, pembangunan PLTSa sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi volume sampah, emisi karbon, dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi memperoleh banyak penolakan dari masyarakat. Maka dari itu, sebaiknya diadakan kajian lebih lanjut mengenai pembangunan PLTSa di Indonesia.
—
Matematika
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah
Isu
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah atau PLTSa adalah pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan serta teruji. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Melihat sampah yang terus menumpuk, pemerintah berupaya untuk mengubah sampah menjadi sumber energi melalui pembangunan PLTSa. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan peran listrik nasional berbasis energi terbarukan.
Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kesepakatan dalam Konferensi Paris (COP21) pada akhir 2015 silam di mana negara-negara anggota sepakat untuk mengurangi emisi karbon.
Argumen
Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Pengurangan volume sampah, emisi karbon, hingga pemanfaatan energi terbarukan dari proses pengolahan sampah belum cukup. Pembangunan PLTSa ini menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Masyarakat menilai, adanya PLTSa ini mengancam lingkungan dan nyawa manusia. Pasalnya, PLTSa menggunakan incinerator yang berpotensi memperparah polusi udara dan menghasilkan zat beracun berupa dioxin. Dalam keadaan terburuk, dioxin dapat membahayakan sistem saraf hingga menyebabkan kanker.
Kontra lainnya adalah tidak siapnya lahan, tidak ada rencana induk persampahan, prosedur kebijakan dan mekanisme lelang yang tidak transparan, biaya pembangunan dan beban tipping fee tinggi, hingga pengalaman buruk yang pernah terjadi di negara lain.
Kesimpulan
Dengan begitu, pembangunan PLTSa sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi volume sampah, emisi karbon, dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi memperoleh banyak penolakan dari masyarakat. Maka dari itu, sebaiknya diadakan kajian lebih lanjut mengenai pembangunan PLTSa di Indonesia.
—
A). Macam-Macam Garis
Ruas Garis | Garis | Sinar Garis |
Bagian garis yang dibatasi oleh dua titik berbeda pada kedua ujungnya | Perpanjangan ruas garis pada kedua ujungnya | Perpanjangan ruas garis pada salah satu titik ujungnya |
Catatan:
Garis sebidang contohnya :B). Jenis-Jenis Hubungan Antar Garis
1) Garis Sejajar
- Dua garis sejajar apabila terletak pada satu bidang datar dan tidak akan berpotongan meskipun diperpanjang.
- Dua garis sejajar tidak akan membentuk sudut.
- Jarak antara dua garis yang sejajar akan selalu sama
2) Garis Berpotongan
- Dua garis berpotongan apabila kedua garis terletak pada satu bidang datar dan bertemu di satu titik
a) Garis Berpotongan Tegak Lurus
- Dua garis berpotongan apabila kedua garis terletak pada satu bidang datar dan bertemu di satu titik
- Garis berpotongan tegak lurus akan membentuk sudut 90°
- Dua garis berpotongan apabila kedua garis terletak pada satu bidang datar dan bertemu di satu titik
- Dua garis berpotongan tidak tegak lurus akan menghasilkan dua pasang sudut sama besar tetapi bukan 90°
3) Garis Berimpit
- Dua garis berimpit apabila terletak pada satu garis lurus
- Dua garis berimpit memiliki paling sedikit dua garis persekutuan
0 komentar:
Posting Komentar