Selasa, 16 September 2025

Materi Ajar Selasa 16 September 2025

| |

   


Identitas :
Hari/tanggal             : Selasa 16 September 2025
Kelas / Fase              : 5 A /C
Mata pelajaran         : Pendidikan Pancasila , ipas , matematika
Alokasi waktu          : 1×35 menit
pertemuan ke             : 2
Model pembelajaran : Pendidikan Pancasila (Demonstrasi), IPAS (PBL) dan Matematika ( PBL)
Media pembelajaran : LKPD, Flash Card  papan pintar FPB & KPK

🌠 Capaian Pembelajaran :

 Pendidikan Pancasila 
2.1 peserta didik diharapkan mampu memahami dan menerapkan berbagai norma dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, serta mampu menjelaskan pentingnya norma dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan tertib


🌠 Capaian Pembelajaran : matematika

Peserta didik juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal

🌅Tujuan Pembelajaran : matematika 
2.1 Murid dapat menentukan faktorisasi Prima

🌅Tujuan Pembelajaran : IPAS
2.1 murid dapat memahami pengertian ekosistem 

Pendidikan Pancasila
1.3 murid mampu mengidentifikasi penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari
Ringkasan Materi


Pendidikan pancasila

Murid kelas 5 digambarkan berangkat sekolah bersama.

Salah satunya menanyakan tentang tugas pendidikan Pancasila yang diberikan oleh Pak Guru.

Tugasnya adalah menceritakan aktivitas di rumah, dan mereka semua sudah mengerjakan tugas itu.

Di rumah ada yang membantu ibu mencuci piring hingga merapikan kamar tidur.

Di tengah perjalanan ke sekolah, mereka bertemu barisan semut yang sedang melintas.

Dari semut yang berbaris rapi, mereka melihat bahwa hewan saja mengenal kerja sama.Hal itu patut dicontoh supaya manusia senantiasa saling tolong menolong dan bekerja sama untuk tujuan yang baik.

Jangan sampai kita yang manusia kalah dari semut-semut yang teratur dan rapi, Kids.

Anak-anak itu menyadari kalau semut yang bukan manusia saja bisa hidup dengan teratur dan rapi.

Pertanyaan yang muncul dalam benak mereka lalu mereka tanyakan pada pak Guru yang mereka temui di depan kelas.

Sebelum masuk, mereka berbaris rapi dan antre untuk bisa masuk ke dalam kelas.

Nah, ketika sudah masuk kelas mereka bertanya kepada pak Guru tentang perilaku kawanan semut yang mereka temukan.

Pak Guru bilang meski enggak punya akal semut nyatanya punya naluri.

Sehingga keteraturan yang terlihat dari perilaku sehari-hari semut sebenarnya bagian dari cara mereka bertahan hidup.

Mereka bekerja sama saling bantu membantu untuk mengumpulkan makanan untuk kawanannya.

Hal ini bisa dipraktekan pada kehidupan di rumah bahwa sebagai bagian dari anggota keluarga, anak-anak punya kewajiban terlibat dalam mengurus rumah.

Dengan begitu tugas yang banyak atau berat sekalipun akan terasa ringan dan cepat selesai.

                                                MATEMATIKA

 




Angka yang paling sering digunakan dalam membagi bilangan adalah 2, 3, dan 5. Angka yang paling sering muncul akan diambil sebagai faktorisasi primanya. Dengan demikian, KPK dan FPB suatu bilangan akan mudah ditemukan.

Cara Menentukan KPK dan FPB Menggunakan Faktorisasi Prima

cara menentukan KPK dan FPB menggunakan faktorisasi prima harus memenuhi beberapa syarat.

1. Diuraikan Faktor Primanya

Setiap bilangan diuraikan menjadi perkalian faktor-faktor primanya. Lalu, yang dimaksud faktorisasi prima adalah bilangan pembagi. Misalnya, 2 dan 3. Jika muncul berulang, maka cara penulisannya dipangkatkan.
Misalnya: 4 = 2×2= 2² atau 16= 2×2×2×2= 2⁴

2. Memilih Faktor Pangkat Terbesar

KPK dapat ditentukan dari perkalian semua faktor yang ada. Jika ada faktor yang sama, pilihlah yang pangkatnya terbesar. Contohnya, jika muncul faktorisasi prima 2⁴ × 3 × 2 dan 2× 3× 5, maka pilih 2⁴× 3 × 5.

3. Memperhatikan Perkalian Faktor Sekutu

FPB dapat ditentukan dari perkalian faktor yang bersekutu dengan pangkat terkecil. Maksud dari perkalian faktor sekutu adalah bilangan-bilangan yang sama. Misalnya, 2 dan 3, lihat pangkat terkecilnya.
Misalnya, faktorisasi prima 2× 3² dan 2⁴ × 3, maka pilihlah pangkat terendah, yaitu 2 × 3= 6.

Contoh Soal FPB dan KPK

Berikut ini contoh soal mengenai FPB dan KPK yang dicari menggunakan faktorisasi prima.
Contoh Soal:
  1. Carilah KPK dan FPB dari 12 dan 18!
Pembahasan:
  • 12:2=6
  • 6:2= 3 sehingga yang dicatat adalah bilangan pembaginya saja 12= 2x2x3= 2x3
  • 18:2=9
  • 9:3=3 sehingga 18= 2x3x3= 2x3
  • Jadi:
  • KPK 12 dan 18 = 2x 3=4x9=45 (diambil pangkat tertinggi)
  • FPB 12 dan 18= 2x3= 6 (diambil pangkat terendah)
Cara menentukan KPK dan FPB menggunakan faktorisasi prima di atas merupakan cara yang sederhana. Saat mencari KPK, maka hasil faktorisasi primanya dicari yang pangkatnya terbesar. Sedangkan untuk mencari FPB, dicari yang pangkatnya terendah.

IPAS


sistem yang terdiri dari makhluk hidup (komponen biotik) dan benda tak hidup (komponen abiotik) yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan. Ekosistem terbagi menjadi ekosistem alami (terbentuk tanpa campur tangan manusia, seperti hutan) dan ekosistem buatan (dibuat manusia, seperti sawah). Komponennya bisa berupa individu, populasi (sekelompok individu sejenis), hingga komunitas (kumpulan populasi yang saling berinteraksi). 

Komponen Ekosistem
Komponen Biotik:
Segala bentuk makhluk hidup yang ada dalam ekosistem. 
Individu: Satu makhluk hidup tunggal, contohnya satu pohon mangga atau seekor burung pipit. 
Populasi: Sekelompok makhluk hidup sejenis yang hidup di tempat tertentu, contohnya sekelompok burung pipit. 
Komunitas: Kumpulan dari berbagai populasi yang saling berinteraksi di suatu wilayah. 
Komponen Abiotik:
Benda-benda tak hidup di suatu ekosistem yang sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. 
Contoh: Air, udara, tanah, cahaya matahari, dan suhu. 

Jenis-Jenis Ekosistem
Berdasarkan cara terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua: 
1. Ekosistem Alami:
Terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contoh: Hutan, laut, sungai, dan padang rumput.
2. Ekosistem Buatan:
Diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh: Sawah, bendungan, dan akuarium.

Pentingnya Interaksi dalam Ekosistem
Makhluk hidup dan benda tak hidup dalam ekosistem saling membutuhkan dan memengaruhi. Keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika ada perubahan pada salah satu komponen, misalnya akibat aktivitas manusia atau bencana alam.


Kesimpulan 
Alhamdulillah materi PKN ananda swmua dapat memahami penerapan norma setelah mendemonstrasikan seperti contoh di buku. Materi Matematika ananda sudah mampu mengidentifikasi cara penyelesaian faktorisasi prima dengan metode PBL, Dan materi IPAS ananda dapat memahami pengertian ekosistem dengan media video pembelajaran.

Penutup 
Demikian pembelajaran hari ini. Semoga dapat menjadi sumber ilmu. Wassalamu'alaikum wr wb 

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Materi Ajar Selasa 16 September 2025

 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©