2.1 Peserta didik menyajikan hasil identifikasi bentuk-bentuk norma, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan warga negara
3.5Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif.
Pendidikan Pancasila
Praktik berpancasila di kelas 5 adalah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghargai perbedaan agama dan keyakinan (Sila Ketuhanan), saling menolong dan menghargai sesama (Sila Kemanusiaan), bekerja sama menjaga keutuhan dan persatuan (Sila Persatuan), bermusyawarah untuk mufakat (Sila Kerakyatan), dan berbuat adil serta gotong royong (Sila Keadilan Sosial). Contoh konkretnya adalah kegiatan kerja bakti, program menanam pohon bersama, atau mengajarkan sukarelawan membantu kegiatan membaca.
Penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari berarti perilaku yang sesuai dengan aturan dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat, seperti norma kesopanan (memberi salam, menjaga antrean), norma kesusilaan (berkata jujur, tidak mencuri), norma agama (beribadah sesuai ajaran agama), dan norma hukum (mematuhi peraturan lalu lintas). Tujuannya adalah menciptakan kehidupan yang tertib, aman, dan harmonis dengan mengatur perilaku individu agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada.
Contoh Penerapan Berbagai Jenis Norma:
Norma Agama:
Melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing, menjaga kebersihan sebagai bentuk kepatuhan kepada Tuhan, serta berbuat baik kepada sesama seperti memberi sedekah atau amal.
Norma Kesusilaan:
Bertindak jujur dalam berbagai situasi, tidak menyakiti atau melecehkan orang lain, serta tidak mencuri barang milik orang lain.
Norma Kesopanan:
Memberi salam sapa, menggunakan bahasa yang sopan, menghormati antrean, dan mengucapkan terima kasih ketika menerima bantuan.
Norma Hukum:
Mematuhi peraturan lalu lintas seperti memakai helm saat berkendara, membayar pajak, serta tidak melakukan perbuatan kekerasan atau pencurian.
Norma Kebiasaan:
Menjaga hubungan yang rukun dengan tetangga, saling membantu pekerjaan rumah tangga, serta berbagi dengan teman sejak dini.
Manfaat Penerapan Norma:
Menciptakan ketertiban dan kedamaian:
Norma membantu mengatur perilaku masyarakat sehingga terjadi keteraturan.
Mencegah konflik:
Dengan adanya norma, benturan kepentingan antarindividu dan kelompok dapat dihindari.
Membantu mencapai tujuan bersama:
Norma berfungsi sebagai pedoman untuk mencapai kesepakatan dan tujuan bersama dalam masyarakat.
Menjaga harmoni sosial:
Penerapan norma dalam keluarga dan sekolah membantu menjaga keharmonisan dan ketertiban.
Buatlah Pohon Norma seperti pada contoh di buku kalian pada halaman 57 buatlah bersama kelompok mu yang sudah dibagi bu guru mu.
Seni Budaya
kegiatan Mengenal dan Mengeksplorasi Ikatan dan Simpul. Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah siswa dapat menentukan produk karya seni ikatan dan menyimpul. Siswa dapat menganalisis cara pembuatan karya seni ikatan dan menyimpul yang berada di daerah sekitar. Siswa dapat memilih aneka bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan karya seni ikatan dan menyimpul.
- Simpul Kepala: merupakan simpul awal yang sering digunakan dalam proses pembuatan karya makrame.
- Simpul Tunggal: proses pembuatan simpul tunggal diawali dengan simpul kepala, variasi bentuk dapat diputar ke kiri atau ke kanan sesuai kebutuhan kita. Hasil simpulannya akan tampak seperti tangga, variasi bentuk dapat diputar kekiri atau. ke kanan, sebaiknya lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik.
- Simpul Ganda: proses pembuatan simpul ganda ada kesamaan dengan simpul tunggal. Pada simpul tunggal langkahnya dimulai dari sebelah kiri saja atau dari sebelah kanan saja, sedangkan pada simpul ganda langkahnya dilakukan secara bergantian dari kanan dan kiri atau sebaliknya. Pembuatan simpul ganda bisasanya di awali dengan simpul kepala seperti halnya pada proses pembuatan simpul tunggal.
- Potonglah tali sesuai kebutuhan dan lipatlah bagian tali terbagi dua dan sama panjang;
- Buatlah simpul kepala dengan pelipatkannya pada kayu, pensil, atau yang lainnya;
- Buatlah dua simpul kepala dengan warna yang berbeda agar hasil akhirnya lebih menarik;
- Kemudian tali yang berada di tengah dibiarkan bergantung bebas, sementara bagian tali paling kanan diangkat sehingga menindih dua tali yang tergantung bebas;
- Angkatlah tali pada bagian kiri sehingga posisinya menindih tali yang dari kanan selanjutnya bawa bagian tali tersebut melewati dua bagian pada bagian belakang.
- Selanjutnya tali pada bagian kanan tersebut dimasukan ke bagian depan dan dengan posisi menindih tali pada bagian kanan, selalu lakukan dengan pola yang sama;
- Selanjutnya ujung-ujung tali pada masing-masing bagian ditarik untuk mendapatkan simpul yang kuat erat. Untuk menambah simpul agar lebih panjang dilakukan dengan pengulangan seperti di atas.
- Alat potong: Cutter, Gunting, Pisau, alat potong lainnya.
- Penahan: Pensil, kayu, Ranting pohon, dan lain-lain.
- Benang katun mutiara, benang katun, tali linen, tali cina, tali akrilik, tali jute, tali kulit, tali nylon, dan benang wool.
- Bahan alternatif: Tali Kasur, Tali ljuk, Tali sabut kelapa, Tali akar, Tali yang tersedia di daerah sekitar.
- Manik-manik, biji-bijian, cangkang kerang, cangkang molusca, dan lain-lain untuk hiasan tambahan.
Bahasa Indonesia
Sebelumnya, kita sudah belajar tentang buku fiksi dan buku nonfiksi. Apa teman-teman ingat apa pengertiannya?
Buku fiksi adalah sebuah karya tulis atau teks yang berisi cerita-cerita imajinatif yang diciptakan oleh penulis.
Buku nonfiksi adalah buku yang berisi tulisan berdasarkan fakta atau kejadian nyata di kehidupan sehari-hari.
Nah, untuk membuat isi tulisan dalam buku fiksi maupun buku nonfiki, ada langkah yang perlu diperhatikan.
Langkah-Langkah Menulis Buku
Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan dalam proses menulis teks atau menulis buku, antara lain:
- Menggali ide
- Membuat kerangka
- Menulis teks
- Membuat revisi
Berikut penjelasannya:
1. Menggali Ide
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menulis adalah menentukan ide atau tema tulisan teman-teman.
Kita bisa banyak membaca buku, jurnal, hingga artikel. Hal ini bisa bantu kita menemukan ide yang menarik.
Dari situ, kita bisa mengelompokkan ide menjadi beberapa tema atau judul. Lalu, pilih yang paling menarik, deh.
Pada buku materi Bahasa Indonesia kelas 5 SD halaman 47, ada beberapa contoh ide tulisan, antara lain:
- Bermain bersama sahabat
- Beternak ayam
- Menolong sesama
- Ketika aku sakit
- Membuat prakarya dari barang bekas
- Sekolahku
- Liburan menyenangkan
2. Membuat Kerangka
Setelah menuliskan dan menentukan ide yang mau ditulis, langkah selanjutnya adalah dengan bikin kerangka.
Perlu diketahui, kerangka buku atau outline adalah rencana struktur buku yang mencakup semua bagiannya.
Kerangka bisa dimulai dengan daftar adegan, poin-poin utama alur cerita, alur karakter, dan alur titik balik.
Setelah membuat kerangka buku secara keseluruhan, kita juga bisa membuat kerangka per bab, teman-teman.
pastikan kerangka jelas, terstruktur, dan saling berkaitan agar nantinya tidak bingung saat menulis.
3. Menulis Teks
Setelah kerangka cerita atau kerangka tulisan jadi, saatnya mengembangkan kerangka jadi teks panjang.Teman-teman bisa menulis teks atau mengembangkan kerangka dalam bentuk paragraf yang jelas dan runtut.Pahami gaya penulisan yang akan digunakan. Sesuaikan juga dengan tema dan target pembacamu, ya.
Selain itu, penulis juga harus menjaga motivasi diri sendiri saat menulis. Ini adalah hal yang paling sulit. Apabila di tengah jalan merasa bosan, maka kita bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan dan istirahat.
4. Membuat Revisi
Langkah berikutnya dalam membuat tulisan adalah mengecek kembali apakah tulisan sudah baik dan rapi.
Gunakan daftar ini sebagai panduan. Tandai bagian yang harus diperbaiki pada tulisan yang teman-teman buat:
- Penulisan judul sudah sesuai dengan isi.
- Tema atau tujuan penulisan sudah sesuai dengan isi cerita.
- Tulisan sudah menggunakan huruf besar dengan tepat.
- Tulisan sudah menggunakan tanda baca dengan tepat.
- Tulisan sudah menggunakan ejaan yang tepat.
Matematika
FPB dan KPK merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran matematika untuk jenjang SMP. Sebagai latihan, siswa perlu banyak mengerjakan beragam contoh soal cerita FPB dan KPK untuk meningkatkan pemahaman.
pengertian dari FPB adalah faktor persekutuan tebesar di antara para anggota faktor persekutuan dari dua bilangan atau lebih. Sedangkan KPK adalah kelipatan persekutuan terkecilnya.
Adinda akan menjual parsel dalam kotak yang akan diisi oleh 18 kue bolu dan 36 kue stoberi. Tiap kotak akan berisi jenis kue yang jumlahnya sama. Berapa kotak parsel paling banyak yang bisa dibuat Adinda?
Jawaban:
Soal cerita ini berkaitan dengan FPB. Cara menjawabnya, pertama-tama tentukan FPB dari 18 dan 36.
Faktor dari 18 = 1, 2, 3, 6, 9, dan 18.
Faktor dari 36 = 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, dan 36.
Maka, FPB dari 18 dan 36 adalah 18
Soal 2
Di jalan Kenanga terdapat tiga buah lampu, yaitu lampu hijau, merah dan kuning. Lampu hijau menyala tiap 4 menit kemudian mati, lampu merah menyala setiap 6 menit lalu padam, lampu hijau menyala tiap 10 menit lantas padam.
Jika saat pertama kali ketiga lampu tersebut menyala bersama-sama, maka pada menit ke berapa ketiganya bisa menyala bersama-sama lagi
Jawaban:
Soal ini berkaitan dengan KPK. Cara menjawabnya, adalah dicari tahu KPKnya.
Diketahui bahwa:
Lampu hijau menyala tiap 4 menit
Lampu merah menyala tiap 6 menit
Lampu kuning menyala tiap 10 menit
Faktorisasi prima dari 4 = 2 × 2 = 2^2
Faktorisasi prima dari 6 = 2 × 3
Faktorisasi prima dari 10 = 2 × 5
KPK dari 4, 6, dan 10 adalah 2^2 × 3 × 5 = 60
Maka, ketiga lampu tersebut akan menyala lagi di menit ke-60.
Soal 3
Eldo mempunyai 30 kelereng merah dan 36 kelereng biru. Ketiga kelereng tersebut akan ditaruh dalam kotak dengan komposisi yang sama. Berapa banyak kotak terbanyak yang bisa menampung kelereng tesebut?
0 komentar:
Posting Komentar