RUANG BELAJAR KELAS 5 A
SD AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG
Bahasa Indonesia (Ekspresi diri melalui Hobi)
IDENTITAS:
Hari/tanggal : Senin, 10 November 2025
Kelas / Fase : 5 A /C
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,Seni Rupa & matematika
Alokasi waktu : 2×35 menit
pertemuan ke : 3
Model pembelajaran : Pendidikan Pancasila PJBL); (Matematika Discovery); (Seni Rupa PJBL) dan Bahasa Indonesia PBL)
Media pembelajaran : PH (PPKN) LKPD (MTK) & Video Pembelajaran (seni rupa dan Bahasa indonesia)
Pendidikan Pancasila
Musyawarah terdapat dalam sila pancasila, lebih tepatnya pada sila keempat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan."
Apakah teman-teman masih belum paham? Yuk, cari tahu!
1. Pengertian Musyawarah
Musyawarah adalah perundingan atau keputusan bersama dengan maksud untuk mencapai keputusan agar menyelesaikan masalah. Lebih lanjut, keputusan bersama tersebut harus ditetapkan berdasarkan sebuah pemikiran, pertimbangan, dan pembahasan yang matang.
Dalam pengambilan keputusan bersama harus mengutamakan kepentingan anggota atau seluruh peserta rapat. Selain itu, pengambilan keputusan bersama tidak boleh memaksakan kehendak. Sehingga tidak ada rasa keterpaksaan.
Musyawarah harus dilakukan dengan dasar persamaan derajat dan rasa adil.
2. Nilai-Nilai Musyawarah
Nilai-nilai mendasar dalam musyawarah antara lain:
a. Nilai Kebersamaan
Musyawarah harus dilakukan secara bersama-sama. Hal ini dilakukan agar tujuan musyawarah bisa tercapai.
Meskipun setiap anggota rapat memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini tidak menjadi masalah .
Karena dalam musyawarah itu mengutamakan kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi.
b. Nilai Kebebasan Mengutarakan Pendapat
Bebas adalah tidak mendapatkan tekanan dari orang lain. Oleh sebab itu, seluruh peserta rapat memiliki kebebasan dalam mengutarakan pendapatnya masing-masing.
Namun, perlu diingat pendapat tersebut harus logis, sesuai norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
c. Nilai Menghargai Pendapat Orang Lain
Setiap anggota rapat harus mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain selama rapat atau musyawarah berlangsung.ika tidak setuju dengan pendapat orang lain, maka boleh menolak tetapi dilakukan dengan cara yang baik.
Hal ini dilakukan agar musyawarah berjalan dengan lancar. Selain itu, perpecahan atau permusuhan bisa dihindari oleh anggota rapat.
d. Nilai Lapang Dada atau Berjiwa Besar
Sebelum mengambil keputusan, ada banyak pendapat-pendapat yang diusulkan oleh peserta musyawarah. Pendapat-pendapat ini bisa berbeda dan saling bertentangan.
Bila keputusan musyawarah telah diambil, maka keputusan tersebut wajib ditaati dan dilaksanakan oleh peserta musyawarah.Jika tidak setuju dengan pendapat orang lain, maka boleh menolak tetapi dilakukan dengan cara yang baik.
Hal ini dilakukan agar musyawarah berjalan dengan lancar. Selain itu, perpecahan atau permusuhan bisa dihindari oleh anggota rapat.
3. Ciri-Ciri Musyawarah
a. Pendapat yang disampaikan harus mudah dipahami
b. Keputusan harus sesuai dengan kepentingan bersama
c. Pengambilan keputusan berdasarkan hati nurani
d. Hasil keputusan harus diterima dengan ikhlas dan lapang dada
e. Mengutamakan kepentingan bersama bukan kepentingan golongan
Nah, itu tadi pengertian, nilai-nilai, dan ciri-ciri musyawarah
Saatnya kalian mengerjakan soal sumatif di bab 3 ini ya nak
klik link dibawah ini ya nak
https://wordwall.net/resource/77330267/musyawarah-kelas-5
BAHASA inDONESIA
Imbuhan "-lah" dan "-kah" dalam Bahasa Indonesia memiliki fungsi dan penulisan yang berbeda: "-lah" digunakan untuk menegaskan perintah, harapan, atau pernyataan, ditulis serangkai dengan kata sebelumnya (misal: bacalah, pulanglah); sedangkan "-kah" digunakan untuk membentuk kalimat tanya, juga ditulis serangkai dengan kata sebelumnya (misal: siapakah, apakah).
1. Penggunaan Imbuhan "-lah"
Fungsi: Untuk memberikan penekanan, menegaskan makna, atau menghaluskan kalimat perintah dan harapan.
Penulisan: Ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Perintah: Tuliskanlah jawabanmu di buku!
Harapan: Semoga tercapailah cita-citamu.
Pernyataan (penegasan): Jelaslah kamu yang melakukannya.
2. Penggunaan Imbuhan "-kah"
Fungsi: Untuk membentuk kalimat tanya, yang bisa lebih formal atau lebih halus.
Penulisan: Ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Kalimat Tanya: Siapakah namamu?
Kalimat Tanya (penegas): Mungkinkah kita bertemu lagi?
Kalimat Tanya (lebih halus): Apakah kamu sudah makan?
Perbedaan Utama untuk Siswa Kelas 5
"-lah" = Perintah/Penegasan: Kalau ingin menyuruh atau menekankan sesuatu, pakai "-lah".
"-kah" = Tanya: Kalau ingin bertanya, pakai "-kah".
Serangkai: Keduanya ditulis menempel pada kata sebelumnya, tidak dipisah.
Contoh Latihan Singkat:
Kamu melihat seorang teman menjatuhkan pensil, kamu bisa bilang: "Ambillah pensilmu!"
Kamu ingin tahu siapa yang datang, kamu bisa bertanya: "Siapakah yang datang?"
VIDEO PEMBELAJARAN
perhatikan video berikut ini
SENI RUPA
Untuk membuat gelang dan gantungan kunci makrame kelas 5, siapkan tali, gunting, dan manik-manik (opsional), lalu kuasai dua simpul dasar yaitu Simpul Kepala Burung (Lark's Head Knot) untuk mengikat tali ke gantungan dan Simpul Datar (Square Knot) untuk membuat pola pada gelang atau gantungan kunci. Kreasikan panjang tali dan pengulangan simpul untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, lalu tambahkan hiasan atau potong rapi untuk menyelesaikannya.
Bahan dan Alat:
Tali: Tali satin, tali kur, atau benang katun.
Gunting.
Manik-manik (opsional).
Gantungan kunci (untuk gantungan kunci).
Langkah-langkah Membuat Gantungan Kunci Sederhana:
Siapkan Tali: Potong 4 helai tali, masing-masing sekitar 50 cm.
Ikat pada Gantungan: Lipat setiap tali menjadi dua. Letakkan bagian lipatan di atas gantungan kunci, lalu tarik ujung tali melalui lipatan tersebut dan kencangkan untuk membentuk Lark's Head Knot.
Buat Simpul Datar (Square Knot):
Ambil 4 tali: 2 tali di tengah sebagai tali inti, dan 2 tali di pinggir (kiri dan kanan).
Letakkan tali kiri di atas tali inti, lalu lingkari di bawah tali kanan.
Bawa tali kanan di bawah tali inti dan masukkan ke lubang yang dibentuk oleh tali kiri. Tarik hingga simpul terbentuk.
Ulangi langkah yang sama, namun mulai dari tali kanan untuk membuat simpul datar penuh.
Tambahkan Hiasan (Opsional): Selipkan manik-manik pada tali inti sebelum membuat simpul datar berikutnya.
Selesaikan: Ulangi simpul datar sesuai panjang yang diinginkan. Potong sisa tali dan rapikan.
Langkah-langkah Membuat Gelang Sederhana:
Siapkan Tali: Siapkan 4 helai tali sekitar 1 meter.
Ikat Tali: Ikat tali pada pengait gelang atau cincin menggunakan Lark's Head Knot.
Buat Pola: Gunakan Square Knot secara berulang sepanjang tali untuk membentuk pola gelang.
Variasi: Gelang bisa dibuat sepenuhnya dari tali atau ditambahkan manik-manik.
Selesaikan: Rapikan dan ikat ujungnya untuk mengamankan gelang
MATEMATIKA
Seperti namanya, bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dipecah menjadi bagian yang tidak utuh. Bilangan pecahan merupakan suatu bagian dari bilangan yang terbagi menjadi bagian yang sama. Pada bilangan pecahan, ada yang disebut pembilang dan penyebut. Mari simak pembahasan lengkapnya, Squad!
Bentuk Penulisan

Kalau kamu belum tahu apa itu bilangan bulat dan faktor dari bilangan? Pelajari di artikel Pengertian dan Contoh Bilangan Bulat dan Keunikan FPB dan KPK ya.
Cara Menyederhanakan Pecahan
- Metode 1: Membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan bulat positif yang sama secara berulang-ulang sampai tidak dapat dibagi lagi.
Contoh:

- Metode 2: Bentuk sederhana dari bilangan pecahan apabila FPB dari pembilang dan penyebutnya adalah 1. Jika FPB belum sama dengan 1, cara menyederhanakannya adalah dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB tersebut.
Contoh:

Cara Membandingkan Pecahan
- Metode 1: Untuk penyebut yang sama, hanya membandingkan pembilangnya.
Contoh:

- Metode 2: Untuk penyebut yang berbeda, menyamakan penyebut terlebih dahulu lalu membandingkan pembilangnya. Cara menyamakan penyebut:
- Cara I: Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan bulat yang sama hingga penyebutnya sama.
- Cara II: Penyebutnya sama-sama dibuat menjadi KPK dari penyebutnya.
Contoh:

- Metode BONUS: Kali silang antara pembilang dan penyebut.
Contoh:

Cara Mengurutkan Pecahan
Menyamakan penyebut -> Mengurutkan pembilang.
Urutan pembilang = Urutan pecahan.
Contoh:




0 komentar:
Posting Komentar