v Peserta didik dapat mengidentifikasi dan memahami majas metafora
Peserta didik dapat mengidentifikasi menghitung luas satuan tidak baku pada bangun datar kelas 4
👀MEtode Pembelajaran : Diskusi & Penugasan
Pengertian Majas, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Pengertian Majas
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya, bisa kita pahami bahwa majas itu menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.
Contohnya seperti di awal artikel tadi, “tangan kanan”. Tangan kanan jika dilihat dari makna sebenarnya ialah anggota tubuh manusia. Namun, dalam kalimat “Dia termasuk tangan kanan Pak Budi”, maka makna anggota tubuh pun hilang. Makna “tangan kanan” berubah menjadi orang kepercayaan.
Jenis-Jenis Majas
Jenis majas yang ada dalam Bahasa Indonesia ada sangat banyak sekali. Tapi, di artikel ini kita akan bahas beberapa saja ya yang sering muncul di pelajaran. Secara umum, kita akan membahas macam-macam majas, di antaranya majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya.
Ada pun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain alegori, personifikasi, metafora, metonimia, asosiasi, hiperbola, simile, antonomasia, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
2. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di buku sekolah, seperti majas ironi, sarkasme, sinisme, satire, inuendo.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas. Nah, kalau untuk majas penegasan, di artikel ini nanti akan diberikan contoh dari pleonasme, repetisi, retorika, aliterasi, metonomia, simbolik, paralelisme, tautologi, dan kiasmus.
4. Majas Pertentangan
Selanjutnya, majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk mengekspresikan suatu hal dengan cara mempertentangkan dengan hal yang lainnya. Nah, majas pertentangan ini dibagi menjadi majas litotes, antitesis, paradoks, anakronisme, sinekdoke, oksimoron, dan kontradiksi interminus.
Contoh Majas
Sekarang, langsung saja kita masuk ke contoh majas berdasarkan macam-macamnya, seperti yang sudah disebutkan di atas tadi ya.
Contoh Majas Perbandingan
1. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
2. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia.
Contoh: Deburan ombak memecah karang.
3. Majas Metafora
Majas metafora ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.
4. Majas Metonimia
Majas metonomia ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
5. Majas Asosiasi
Majas asosiasi digunakan untuk membandingkan perasaan atau emosi dengan suatu objek, simbol, atau situasi yang berbeda.
Contoh: Suara hujan mengingatkanku pada kesegaran dan ketenangan.
6. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
Baca Juga: Macam-Macam Majas Perbandingan beserta Contohnya
7. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, menggunakan kata ‘seperti’ atau ‘sebagai’.
Contoh: Kulitnya putih seperti salju.
8. Majas Antonomasia
Majas antonomasia biasanya menggunakan nama atau gelar yang mewakili orang atau sesuatu yang lebih spesifik, untuk menyampaikan ide atau perasaan secara implisit.
Contoh: “Bapak Proklamator” mengacu pada Soekarno sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.
9. Majas Pars Pro Toto
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.
10. Majas Totem Pro Parte
Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.
Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.
11. Majas Eufimisme
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.
Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol..
Pengertian Majas Metafora, Jenis dan Contohnya
Majas metafora merupakan salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam sastra dan komunikasi sehari-hari. Secara umum, majas metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata yang tidak menggunakan arti sebenarnya, melainkan sebagai perbandingan atau kiasan. Hal ini bertujuan untuk memperindah kalimat dan membuatnya lebih hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain, sehingga menciptakan makna baru yang lebih mendalam. Dalam konteks ini, metafora berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan perasaan, pengalaman, atau objek dengan cara yang lebih imajinatif.
Menurut Gorys Keraf, seorang ahli bahasa, metafora adalah ungkapan yang menyatakan bahwa satu hal adalah sesuatu yang lain, meskipun secara harfiah tidak demikian. Keraf menekankan bahwa penggunaan metafora dapat memperkaya makna dan memberikan nuansa yang lebih dalam pada sebuah kalimat. Dengan demikian, majas metafora tidak hanya sekadar alat retoris, tetapi juga sarana untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang lebih sederhana dan menarik.
Jenis-jenis Majas Metafora
Majas metafora dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Metafora Eksplisit: Dalam jenis ini, pembanding ditunjukkan secara jelas. Contoh: “Dia adalah bintang kelas di sekolahnya,” di mana ‘bintang’ jelas menunjukkan prestasi.
- Metafora Implisit: Pembanding tidak dinyatakan secara langsung, sehingga maknanya lebih tersembunyi. Contoh: “Hatinya terbang,” di mana ‘terbang’ menggambarkan perasaan bahagia tanpa menyebutkan secara langsung.
- Metafora Antropomorfik: Menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat manusia. Contoh: “Pohon nyiur melambai-lambai,” di mana pohon digambarkan seolah-olah bisa bergerak.
- Metafora Sinestesia: Mengalihkan pengalaman dari satu indra ke indra lainnya. Contoh: “Suara itu manis,” di mana ‘manis’ biasanya digunakan untuk rasa tetapi diterapkan pada suara.
- Metafora Abstrak: Mengganti istilah konkret dengan istilah abstrak. Contoh: “Dia adalah jantung keluarga,” di mana ‘jantung’ menunjukkan peran penting seseorang dalam keluarga
Contoh Majas Metafora
Berikut adalah beberapa contoh majas metafora beserta penjelasannya:
- “Si jago merah melahap rumah-rumah itu.” (‘Si jago merah’ merujuk pada api.)
- “Anak-anak adalah tunas bangsa.” (‘Tunas’ menggambarkan harapan masa depan dari generasi muda.)
- “Kehidupan ini adalah perjalanan.” (Menggambarkan kehidupan sebagai proses yang penuh liku-liku.)
- “Dia bagaikan mentari pagi.” (Menyiratkan bahwa orang tersebut membawa kebahagiaan dan kehangatan.)
- “Waktu adalah uang.” (Menggambarkan pentingnya waktu dalam konteks produktivitas.)
- Hektare (ha)
- Ruas (ru)
- Kilometer persegi (km2)
- Hektometer persegi (hm2)
- Dekameter persegi (dam2)
- Meter persegi (m2)
- Desimeter persegi (dm2)
- Centimeter persegi (cm2)
- Milimeter persegi (mm2)
Evaluasi & Refleksi
masih terdapat beberapa siswa yang kesulitan dalam menjawab soal lkpd nya, karena masih bingung antara satuan baku dan satuan tidak baku
Besok kita bahas kembali ya nak,,
0 komentar:
Posting Komentar